Orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Segala upaya dilakukan agar buah hatinya menjadi anak cerdas secara emosi maupun kemampuan akademis. Dan itu bukanlah hal yang instant, bukan hanya dilakukan ketika anak mulai bersekolah. Kita harus memulai pendidikan terhadap anak sejak dini.
Berikut beberapa tips praktis dan sebenarnya sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk mendidik anak-anaknya
1. Berikan ASI
Penelitian menunjukkan bahwa ASI bukan hanya mampu memberikan kekebalan tubuh anak tetapi juga mempengaruhi kecerdasamn anak. Pemberian ASI eksklusif serta interaksi antara ibu dan anak ketika menyusui terbukti meningkatkan kecerdasan bayi.
Ajak anak berbicara sejak ia masih bayi. Walaupun bayi belum bisa merespon kata-kata kita, tetapi ia akan memperhatikan apa yang kita bicarakan, merasakan emosi dan kasih sayang yang diberikan orangtuanya. Biasakan berbicara yang jelas, dengan bahasa yang sopan. Jangan berbicara "cadel" untuk sekedar melucu, karena akan menghambat kemampuan anak.
Ceritakan tentang apa-apa yang ada di sekitarnya, nama-nama benda yang dilihat serta emosi yang dia tunjukkan agar dia belajar cara menyampaikan apa yang dirasakannya.
3. Membacakan buku
Bacakan buku sesuai usia anak, mulai dari buku-buku pengenanlan benda, bentuk dan warna sampai buku yang berisi cerita. Membacakan buku dapat menambah pengetahuan kosa kata anak maupun orangtua. Selain berpengaruh pada perkembangan kemampuan bahasa pada anak, buku juga memancing kreativitas dan daya imajinasinya.
Waktu yang kita habiskan bersama anak sangat berharga karena mereka merasakan perhatian dari orangtua. Dengan bermain bersama mereka, kita dapat mengamati perkembangan mereka. Tidak perlu membelikan mainan mahal, seringkali anak justru menikmati permainan-permainan yang diberikan orangtua dari hal-hal yang ada di sekitar mereka. Kardus, keranjang, kain, balok-balok kayu kecil, apapun selama dipertimbangkan keamanannya dapat diberikan. Orangtua harus mampu berikir kreatif membuat permainan-permainan sederhana. Hal ini mengajari anak untuk menghargai hal-hal sederhana dan mampu memanfaatkan serta berimajinasi dengan hal-hal yang ada di sekitar mereka.
5. Perhatikan nutrisi dan kesehatannya
Semua orangtua tentu menyadari pentingnya menjaga kesehatan keluarga. Berikan nutrisi yang cukup sesuai usia mereka, perhatikan makanan-makanan yang cocok diberikan kepada anak. Beri makanan yang mampu mengoptimalkan perkembangan anak.
Jaga kesehatan anak, karena anak yang sering sakit akan mempengaruhi perkembangan kecerdasannya. Hindari makanan cepat saji, karena memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi hingga bisa mengganggu intelegensia anak.
Pancing minat dan ketertarikan anak pada ilmu pengetahuan. Ajak anak mempertanyakan hal-hal kecil yang dia lihat. Tentang tumbuhan, beri penjelasan tentang pergantian siang dan malam, buat percobaan-percobaan sederhana.
7. Batasi menonton tv dan penggunaan gadget
Menonton tv dan gadget bisa membuat anak menjadi malas karena kurang memancing ia untuk bergerak. Terlalu lama terpaku di depan tv dan gadget juga dapat mengganggu mata anak. Belum lagi pengaruh buruk dari konten tv dan gadget. Jikapun anak ingin menonton tv atau menggunakan gadget, batasi waktunya dan harus didampingi orangtua. Beri mereka aturan waktu yang diperbolehkan agar mereka belajar disiplin.
8. Jam tidur yang cukup dan konsisten
Kebiasaan tidur yang tidak teratur dapat mempengaruhi kinerja otak anak. Kurang tidur menyebabkan anak mudah lelah di siang hari, sulit berkonsntrasi dan memusatkan perhatian, serta juga dapat mempengaruhi emosionalnya. Anak yang sulit tidur biasanya memiliki nilai yang rendah dalam kemampuan membaca dan matematika.
9. Ajak anak bermain di luar
Jika anak hanya "dikurung" bermain dirumah, tentu pengetahuannya kurang luas dan bisa merasa bosan. Ajak anak bermain di luar, di lingkungan rumah, taman atau sesekali berekreasi di alam. Menghabiskan waktu diluar rumah dapat meningkatkan fungsi otak anak, terutama dalam hal konsentrasi, perhatian dan memori anak. Selain membuat otak menjadi segar, anak juga belajar mengetahui lingkungan sekitarnya dan berinteraksi baik dengan orang lain juga berinteraksi dengan alam. Kenalkan anak dengan teman sebaya di lingkungan, mengenal benda yang dilihatnya, juga mengenal dan berinteraksi dengan hewan yang ditemui. Ceritakan dan ajarkan nama-nama jenis tumbuhan, dan hewan. Memberi makan dan menyayangi binatang.
10. Biarkan ia sesekali menjadi bos
Sesekali beri anak kepercayaan untuk memilih dan memutuskan. Beri dia kesempatan memilih pakaian yang akan dipakai. Makanan yang akan dipakai, mainan yang ingin dimainkan. Jika pilihannya kurang baik tentu tidak perlu dituruti, tapi beri pengertian kenapa tidak bisa. Dengan sesekali kita memberi anak kesempatan untuk memutuskan, maka kita akan memberikan ia rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam pilihannya.
11. Bernyanyi
Salah satu cara yang mudah untuk mengajarkan kosa kata kepada anak adalah dengan bernyanyi. Anak-anak sangat suka bernyanyi, dan dengan bernyanyi kita dapat mengajari anak dengan cara yang menyenangkan. Lagu dengan nada-nada yang khas membantu anak menghapal dan membedakan.
Luangkan waktu untuk mendengarkan anak bercerita. Sebelum tidur atau sepulang bepergian, pancing anak untuk menceritakan apa saja yang telah ia lakukan hari itu, siapa saja yang ditemui. Ajak dia mengeluarkan pendapat tentang apa yang dia suaki atau tidak sukai hari itu. Komunikasikan juga tentang hal-hal yang sebaiknya tidak ia ulangi jika hari itu dia melakukan kesalahan.
Kenalkan anak dengan keluarga inti maupun keluarga dan kerabat yang jauh. Hal ini selain memberikan rasa bahwa dia tidak sendiri, juga mengajarkan tentang silsilah keluarga. Tunjukkan foto-foto keluarga maupun kerabat yang jauh. Kenalkan nama-namnya dan hubungan kekeluargaannya. Hal ini dapat mengajarkan pada anak bagaimana bersikap kepada orang yang lebih tua maupun sebaya.
Seorang anak ingin terus merasa dekat dengan ibunya, termasuk ketika ibu mengerjakan pekerjaan rumah. Jangan dilarang, libatkan mereka dalam pekerjaan ibunya. Tentu pada awalnya akan sulit karena akan membuat pekerjaan lebih lama selesai atau mungkin kotor dan berantakan. Tapi tetap libatkan mereka sedikit demi sedikit sesuai usia mereka. Dengan begitu mereka akan lebih menghargai pekerjaan orangtua dan lebih bertanggungjawab menjaga kebersiah rumah.
15. Membereskan mainan
Kegiatan membereskan mainan mengajarkan tanggungjawab pada anak serta melatihnya dalam tata ruang. Selain membereskan mainan juga bisa sedikit demi sedikit diajarkan membereskan kamar.
Seorang anak tentu tidak selalu bersikap baik dan stabil, adakalanya ia menunjukkan sikap yang tidak baik untuk memancing perhatian kita. Hindari memarahi anak menggunakan bahasa kasar, kotor apalagi sampai memukul. Cara tersebut dapat menghambat kreatifitas anak dan kepercayaan dirinya. Beri teguran tegas lalu beri pengertian akan kesalahannya. Jika perlu beri hukuman mendidik kepada anak agar ia mengerti kesalahannya dan konsekuensi perbuatannya.
Beri pujian jika anak melakukan hal yang baik, cerdas ataupun berprestasi. Hal ini tentu akan memotivasinya untuk melakukan lebih baik lagi.
17. Jawab pertanyaan anak
Seorang dalam perkembangan dan keingintahuannya sangat suka bertanya. Ini adalah hal yang baik, karena artinya ia memiliki keingintahuan. Jawab pertanyaan mereka dengan masuk akal dan tentu sesuai dengan usia mereka. Jangan diberi jawaban dengan asal atau dengan jawaban takhayul. Jika anda tidak dapat menjawab pertanyaan anak, tidak perlu malu untuk jujur, katakan bahwa anda tidak tahu dan mengajak mereka untuk mencari tahu bersama, berdiskusi. Jangan pernah memarahi ketika anak bertanya, karena bisa saja dia menjadi malas untuk bertanya.
18. Berdoa dan ibadah
Ajarkan anak tentang agama dan Ketuhanan sejak kecil. Biarkan ia mengenal Tuhan sebagai penciptanya Yang Maha Besar. Bahwa ada kekuatan luar biasa yang akan menjaganya, yang menciptakan banyak keajaiban di alam semesta. Sehingga ia merasa bahwa pengetahuan itu adalah hal yang luar biasa, bahwa keingintahuan akan memberi dia pengetahuan akan kebesaran Sang Pencipta.
Dengan mengajarkan beribadah dan berdoa dalam kegiatan sehari-hari, anak akan belajar keteraturan dan berniat baik dalam segala hal yang ia lakukan.
Setiap anak memiliki kecerdasan dan keunikannya masing-masing, pastikan anda mengenali kecerdasan dan keunikan anak anda. Eksplorasi minatnya dan jangan paksakan seorang anak untuk menguasai sesuatu yang ia tidak minati. Tuntutan yang terlalu tinggi pada anak malah akan membuatnya stress dan tidak bisa berkembang.
Semua kembali kepada kesabaran dan kasih sayang anda sebagai orangtua. Jangan malu untuk bertanya atau berkonsultasi dengan teman, keluarga, guru atau psikolog demi kemajuan anak anda. Itu semua yang akan membawa mereka pada kecerdasan intelektual, sosial dan emosional.
https://www.radarhot.com/2017/04/tips-cara-mendidik-anak-cerdas.html
0 Komentar